
Maros – Di sebuah rumah sederhana di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, senyum haru menghiasi wajah Ibu Hamdana. Ia tak menyangka bahwa hari itu, tangannya akan menerima bantuan dari Yayasan Abu Darda Indonesia—sebuah organisasi yang telah lama dikenal karena kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu.
Sebagai seorang janda lanjut usia yang tinggal bersama anak semata wayangnya, kehidupan Ibu Hamdana penuh dengan perjuangan. Sehari-hari, ia mengandalkan hasil dari kerja serabutan untuk bertahan hidup. Namun, kondisi fisik yang semakin melemah membuatnya tak lagi mampu bekerja seperti dulu. Beban hidupnya semakin berat, terutama dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik, belum lagi anaknya yang dalam gangguan kejiwaan.
Di tengah kesulitan itu, uluran tangan dari Yayasan Abu Darda Indonesia datang seperti oase di padang pasir. Dengan membawa paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, tepung, dan kebutuhan pokok lainnya, serta sejumlah uang tunai, tim yayasan hadir langsung di rumah Ibu Hamdana.
Ketua Yayasan Abu Darda Darwis Gassing menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program rutin mereka untuk membantu kaum dhuafa dan lansia yang hidup dalam keterbatasan. Senin, 20 Januari 2025.
“Kami percaya bahwa sekecil apa pun bantuan yang diberikan dengan tulus, akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Kami ingin menjadi jembatan kebaikan, agar mereka yang membutuhkan bisa merasakan kebahagiaan meskipun dalam keterbatasan,” ujarnya.
Saat menerima bantuan, air mata Ibu Hamdana tak terbendung. Dengan suara bergetar, ia mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para donatur dan tim yayasan.
“Semoga kebaikan mereka dibalas dengan berkah yang berlipat,” katanya penuh haru.
Kehadiran Yayasan Abu Darda di Kecamatan Tanralili disambut hangat oleh warga sekitar. Banyak dari mereka yang merasa terinspirasi dan berharap aksi sosial semacam ini dapat terus berlanjut. Menurut salah satu warga Nurhadi, bantuan seperti ini sangat berarti bagi masyarakat, terutama mereka yang kesulitan ekonomi.
“Ada banyak lansia dan keluarga kurang mampu yang membutuhkan bantuan seperti ini. Apa yang dilakukan Yayasan Abu Darda adalah contoh nyata kepedulian yang seharusnya kita ikuti,” ujarnya.
Yayasan Abu Darda tidak hanya menyalurkan bantuan di Kecamatan Tanralili, tetapi juga di berbagai wilayah lain yang membutuhkan. Mereka berharap, melalui aksi sosial ini, semakin banyak orang yang tergerak untuk berbagi dan membantu sesama.
Bagi yayasan ini, kepedulian bukan sekadar memberi, tetapi juga membangun harapan. Bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar beras dan uang tunai, tetapi juga semangat bagi mereka yang tengah berjuang. Dengan semakin banyak tangan yang saling menggenggam, semoga tak ada lagi yang merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan. Karena di balik setiap bantuan, ada harapan, ada doa, dan ada cinta yang mengalir dari hati ke hati.